Gala Yuzawa Ski Resort
Terakhir menggunakan Kanto Pass, aku melakukan perjalanan menuju Gala Yuzawa (semacam ski resort). Dan buat aku yang tinggal di negara khatulistiwa, ini pertama kali aku melihat bahkan menyentuh salju karena sebelumnya aku ke Korea Selatan saat musim gugur. Dari sehari sebelumnya, kami ber 4 sudah sangat excited untuk perjalanan ini. Gala Yuzawa ditempuh dengan shinkansen melalui Tokyo stasiun selama 1 jam 30 menit. Saat sedang berhenti di 1 stasiun, aku melihat kereta 2 tingkat atau double dekker diseberang jalur. Wah, keren banget loh ada kereta seperti itu. Mungkin nanti saat aku kembali ke Tokyo stasiun, aku akan naik kereta itu dan duduk ditingkat 2. Aku dan 3 temanku mencoba untuk tidur, istilahnya mengistirahatkan badan dulu jadi nanti semangat mainnya. Ternyata pemilik Kanto Pass mendapatkan diskon untuk penyewaan alat tapi aku lupa berapa harganya namun semua dibawah 10,000 yen. Kembali kami diskusi untuk bermain apa disini? Awalnya kami sepakat untuk main ski tapi kami ber 4 tidak ada satupun yang pernah memainkannya. Lalu kami ber 4 akhirnya memilih paket sledding, main seluncuran kayak anak-anak. Secara tiba-tiba aku jadi menyesal tidak mengambil paket ski, kalo tidak pernah main seharusnya dicoba saja, mumpung ada disini.
Ketika turun dari kereta, aku merasakan udara yang dingin. Mungkin karena hembusan angin dari arah kanan sehingga menusuk hingga ke tulang-tulang. Kami ber 4 berjalan cepat menuju gedung utama Gala Yuzawa. Terbentang didepan kami, counter penyewaan alat-alat untuk bermain salju. Aku dan 3 temanku pergi mengantri ditempat penyewaan yang khusus memakai bahasa Inggris. Saat itu, kami ber 4 diberikan tiket yang banyak sekali. Tiket naik dan turun gondola, tiket untuk mengambil barang yang kami sewa, tiket untuk mengikuti walk adventure. Awalnya bingung menggenggam begitu banyak kartu sehingga kami mulai menggunakannya dengan pengambilan barang yang kami sewa. Sambil menunggu antrian, kami diminta untuk menulis data diri pada secarik kertas dan nanti akan dikumpulkan pada petugas. Selesai bertukar pakaian, aku segera mencari tempat penyewaan loker untuk meletakkan barang-barang berharga didalamnya sehingga tidak perlu cemas saat bermain nanti. Dan tibalah saatnya kami ber 4 bertemu dengan salju untuk pertama kalinya. Btw, naik gondolnya tinggi banget hingga naiknya curam. Aku dan Nelly yang takut pada ketinggian langsung teriak-teriak ga jelas, hahaha.
Sampai ditempat permainan ada cerita lucu, satupun dari kami tidak ada yang membawa uang, hanya membawa ponsel saja untuk foto-foto. Kami ber 4 melihat penjual crepes yang menggoda namun hanya bisa melihat saja tanpa mampu membeli, bahkan untuk makan siang pun sepertinya enak-enak dan sekali lagi kami menyesal tidak membawa uang keatas. Satu lagi, menatapi orang-orang bermain ski dan membuat kami hanya terdiam sambil menyesal dalam hati, hahahaha. Pemandangan dari atas ini benar-benar menakjubkan, semua gunung seolah berbaris dan berlomba-lomba memamerkan keanggunannya. Daebak!
Puas bermain dan walking adventure yang di tour guide-in ama bule, kami ber 4 turun kembali ke bawah menggunakan gondola untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan sekitar jam 3 lewat 30 menit dan kereta akan jalan pada jam 4 lewat 15 menit. Karena masih menunggu kereta, Kelly mengantri untuk membeli crepes dan keinginannya tersampaikan.
Sekitar jam 6 sore, kami ber 4 tiba di Tokyo stasiun dan langsung lanjut menuju Harajuku untuk makan malam karena sudah kecapekan seharian bermain. Aku melihat Yoshinoya didekat gerbang masuk jalan Harajuku dan kami memutuskan untuk makan disana. Didalam Yoshinoya ternyata juga ada sekumpulan orang Indonesia yang makan disitu.
Barang-barang yang dijual di Harajuku lumayan murah sehingga aku belanja beberapa untuk mama. Namun ada high heels yang tidak kubeli dan sampai sekarang nyesel banget padahal harganya sektiar 2,300 yen saja. Yah sudah, siapa tau nanti kembali lagi ke Jepang, hohoho.
Sekitar jam 6 sore, kami ber 4 tiba di Tokyo stasiun dan langsung lanjut menuju Harajuku untuk makan malam karena sudah kecapekan seharian bermain. Aku melihat Yoshinoya didekat gerbang masuk jalan Harajuku dan kami memutuskan untuk makan disana. Didalam Yoshinoya ternyata juga ada sekumpulan orang Indonesia yang makan disitu.
Barang-barang yang dijual di Harajuku lumayan murah sehingga aku belanja beberapa untuk mama. Namun ada high heels yang tidak kubeli dan sampai sekarang nyesel banget padahal harganya sektiar 2,300 yen saja. Yah sudah, siapa tau nanti kembali lagi ke Jepang, hohoho.
0 komentar