Seoul Bloom

Life is a story, makes yours the best seller.

Unknown
Lihat profil lengkapku
Seoul Bloom. Diberdayakan oleh Blogger.
Lucky Romance / 운빨로맨스

Drama ini menggantikan Goodbye Mr. Black pada slot rabu dan kamis. Mendengar terlalu banyak rumor tentang Hwang Jung Eum yang mengambil peran dengan cepat setelah selesai menikah dengan pembisnis Lee Young Don pada tanggal 26 Februari 2016. Terakhir, aku melihat Hwang Jung Eum didrama She Was Pretty yang ia perankan dengan Park Seo Joon, dramanya bagus dan aktingnya memang sangat bagus sejak aku menonton drama Kill Me Heal Me. Berbeda dengan Hwang Jung Eum, ini pertama kali aku menonton drama yang diperankan oleh Ryoo Joon Yeol. Walaupun ia pernah berperan dalam drama populer Reply 1988, namun aku tidak tertarik untuk menontonnya, mianhae. Ryoo Joon Yeol hanya lebih muda 1 tahun dari Hwang Jung Eum mungkin mereka akan bersikap seperti sahabat, hahaha.

Cast on :
Hwang Jung Eum a.k.a Shim Bo Nui
Ryoo Joon Yeol a.k.a Je Soo Ho
Lee Soo Hyuk a.k.a Choi Gun Wook
Lee Chung Ah a.k.a Han Seol Hee

Drama ini menceritakan tentang sosok Shim Bo Nui yang dipenuhi dengan aura kesialan yang membuat kedua orang tuanya meningggal ketika membelikan tiket konser untuknya lalu adik perempuannya Shim Bo Ra yang masuk rumah sakit sekian lama namun belum sadar juga. Suatu hari Shim Bo Ra mulai kritis dan dibawa ke ruang operasi, Shim Bo Nui depresi hingga seorang peramal mendatanginya dan mengatakan cara untuk menyelematkan Shim Bo Ra. Dengan cara, mengambil pakaian Shim Bo Ra yang berwarna putih lalu meneteskan darah sebanyak 9 kali dibaju tersebut lalu membawanya ke hutan yang sepi dan mencari pohon yang tinggi serta kuat. Gali tanah dibawahnya lalu baju tersebut dibakar hingga habis tak bersisa. Hebatnya, Shim Bo Ra terselamatkan dari ruang operasi. Namun itu tak dapat bertahan lama, untuk menyelamatkan Shim Bo Ra kembali, peramal mengatakan agar Shim Bo Nui menghabiskan 1 malam bersama pria yang bershio harimau. 

Je Soo Ho merupakan anak jenius yang memiliki IQ 200. Sejak kecil ia sudah bisa memecahkan soal matematika dengan mudah sehingga ia diundang ke sebuah stasiun televisi. Je Soo Hoo kecil merasa terkejut ketika banyak kamera yang mengambil gambarnya dengan menggunakan flash. Hingga ia berdiri diatas pentas, begitu banyak lampu yang menyinarinya sehingga ia merasa trauma dan selalu susah bernapas ketika cemas. Setelah besar, Je Soo Ho mendirikan perusahaannya sendiri dibidang game dengan nama Zeze Factory. Salah satu pegawai dari Je Soo Ho, Lee Dal Nim merupakan teman dari Shim Bo Nui dan Shim Bo Nui membantu menghilangkan bug ketika Je Soo Ho akan mendemonstrasikan gamenya didepan publik.

Choi Gun Wook merupakan teman masa kecil dari Shim Bo Nui yang pindah ke Amerika sejak kecil dan sekarang ia berprofesi sebagai pemain tenis internasional sedangkan Han Seol Hee merupakan teman dari Je Soo Ho dan berprofesi sebagai manajer dari Choi Gun Wook. Hubungan mereka masih belum bisa dijelaskan lagi karena baru airing sebanyak 2 episode.

Aku sedikit merasa sayang melihat rambut Hwang Jung Eum yang lebih pendek dari drama She Was Pretty. Menurutku rambutnya yang di She Was Pretty lebih cocok dengannya. Rambut pendek seperti ini membuatnya semakin tampak kurus. Sejauh ini, drama Lucky Romance yang baru 2 episode masih bagus dan previewnya untuk episode 3 juga menarik, kurasa aku akan menonton drama ini sampai habis. Met berakhir pekan, jangan lupa nonton yah. Dimana? Disini Drama Fire , 잘 있어요!
Yang belum membaca review-ku tentang Another Oh Hae Young yang pertama dapat membacanya disini Another Oh Hae Young Part 1. Tanganku gatal rasanya ingin membagi excited-ku tentang drama ini di blog. Entah bagaimana penulisnya selalu membuatku penasaran diakhir episode. Drama ini merupakan slot senin-selasa dan english sub-nya keluar di selasa-rabu. Setiap minggu hanya 2 episode dan harus menunggu 1 minggu lagi untuk episode selanjutnya. Ah, kadang frustasi menunggu drama ini keluar dan aku sering menggulang tiap episodenya. Dan berita baiknya, karena peminat yang tinggi, episode drama ini ditambah 2 episode. Yang semula hanya 16 episode sekarang sudah 18 episode tapi mudah-mudahan saja ceritanya tidak membosankan nantinya. Awalnya Park Do Kyung menghindari Oh Hae Young namun ketika Oh Hae Young diusir dari rumah dan pindah ke kamar yang berada disamping ruang kerja Park Do Kyung. Bertemu Oh Hae Young dan tidak ingin membuat wanita itu menderita lagi, Park Do Kyung berusaha untuk tidak bertemu dengan Oh Hae Young.

Park Do Kyung yang secara tiba-tiba mendapatkan indera keenam-nya yaitu dapat melihat masa depan namun anehnya penglihatan itu selalu tentang Oh Hae Young sehingga mau tidak mau, Park Do Kyung selalu terlibat dalam kehidupan Oh Hae Young sedangkan Oh Hae Young sudah jatuh cinta pada Park Do Kyung karena selalu memperlakukannya dengan baik bahkan mau berakting didepan mantan tunangan Park Do Kyung yang juga bernama sama yaitu Oh Hae Young. Sebenarnya Oh Hae Young takut kalau Park Do Kyung akan kembali pada mantan tunangannya namun Park Do Kyung selalu marah jika Oh Hae Young melarangnya.

Kalau aku bilang seh, Oh Hae Young selalu berada didalam kesedihan berkepanjangan. Didrama ini dia tidak tau apa-apa. Tunangannya meninggalkan dirinya sehari sebelum pernikahan, dan malah menyukai pria yang menghancurkan pernikahannya lalu harus patah hati ketika mantan tunangan Park Do Kyung kembali untuk bertemu Park Do Kyung. Namun drama ini terlihat romantis ketika melihat Oh Hae Young dan Park Do Kyung mulai dekat. Ada beberapa scene yang menarik dan membuatku berteriak kegirangan.

Aku juga melihat sosok Heo Young Ji yang merupakan member former KARA, ini merupakan drama perdananya dan aku tidak menyangka aktingnya begitu bagus didrama ini. Untuk Ye Ji Won yang merupakan teman dari Yoo Jae Suk Running Man, wah aku sudah fans banget neh ama wanita ini karena hebatnya dia dalam berbahasa Perancis dan bela diri. Sebelumnya aku pernah melihatnya di drama The Producer bersama Kim Jong Kook. Aktingnya tidak perlu diragukan lagi, acungin jempol deh pokoknya! So, aku rekomendasikan banget neh drama, rugi banget kalo ga nonton. 10 dari 10 deh untuk vote-nya. Jjang! Hwaiting!
Tidak seperti biasanya, hari ini kami memutuskan untuk keluar dari apartemen lebih siang. Ada sebuah urusan yang harus dilakukan oleh Nelly dan Devi sehingga aku dan Kelly memilih untuk berleha-leha lalu belanja didaerah Shinjuku hingga sore. Mengingat modem wi-fi dibawa oleh Nelly dan Devi, aku dan Kelly memutuskan untuk brunch di Starbucks karena disana ada wi-fi gratis, hohoho. Aku sempat video call dengan beberapa temanku sambil menikmati red velvet cake dan green tea frappuccino-ku. Sedangkan Kelly juga melakukan hal yang sama untuk menghilangkan rasa bosan. Setelah hampir 2 jam di Starbucks, aku dan Kelly segera pergi ke pusat perbelanjaan yang berada tak jauh dari Starbucks. Kami menuju ke Uniqlo yang berada dilantai 17, aku membeli pakaian untuk 2 keponakan-ku secara mama-nya bilang kalau baju dari Uniqlo itu bahannya bagus jadi setiap aku pergi kalau ada Uniqlo, pasti aku membelikan beberapa baju untuk 2 keponakanku. Bukan maksud untuk promosi yah tapi memang kenyataannya begitu.

Ketika aku melirik jam tangan, aku tak sadar ternyata sudah jam 4 sore. Aku segera mengajak Kelly kembali ke Starbucks untuk mendapatkan wi-fi, siapa tau Nelly mengirimkan pesan untuk kami. Ternyata tebakan-ku benar, Nelly mengirimkan pesan setengah jam yang lalu. Aku dan Kelly segera berjalan cepat menuju apartemen untuk meletakkan barang, setelah itu baru pergi ke Shibuya. Aku dan Kelly akan bertemu mereka didepan pintu keluar patung Hachiko. Aku dan Kelly sempat salah kereta, seharusnya kami naik JR tapi malah pergi ke stasiun biasa. Sampai di Shibuya, aku dan Kelly kembali bingung, papan informasi untuk keluar ke Hachiko tidak ada sehingga kami bertanya pada salah satu pasangan Jepang dan mereka membantu kami menunjukkan jalan. Pria-nya bisa bahasa Inggris walau sedikit tapi benar-benar membantu. ドうも ありがとう ございます. Sampai di pintu keluarpun, aku belum bisa menghubungi Nelly, sama sekali tidak ada jaringan wi-fi sehingga aku dan Kelly memilih untuk mengantri foto di patung Hachiko. Kelly mengantri, aku pergi berkeliling mencari Nelly dan Devi. Akhirnya aku menemukan mereka yang langsung mengomel padaku. Mereka mengatakan sudah menunggu lama didekat patung itu hingga membeku namun kami tidak muncul. Yah aku cuma menjawab, jangan salahkan kami karena tidak ada wi-fi, hahaha.

Nelly dan Devi yang sudah menunggu hingga 1 jam, membuat mereka banyak berfoto sambil menunggu aku dan Kelly datang. Selesai berfoto dengan patung Hachiko, Nelly mengajak kami pergi ke Daiso untuk membeli oleh-oleh. Rata-rata harga 100 Yen jadi bisa beli banyak tapi dilihat 100 Yen juga mahal. Kelly saja bisa belanja hampir 15,000 yen alias 1,800,000 rupiah. Mau dikasi siapa nanti dipikirkan yang penting ambil banyak dulu jadi nanti bisa dibagi. Kurasa selama di Jepang, Kelly paling banyak keluar uang karena ia membeli sekitar 5 botol sake,whisky,wine,dll. Koper Kelly juga yang paling berat dan Nelly yang paling ringan karena ia yang paling berhemat diantara kami. Selesai belanja di Daiso, matahari sudah tenggelam dan sudah jam 7 malam. Tak puas, kami kembali belanja di H&M lalu ke Uniqlo lagi. Aku kembali membeli beberapa baju untuk keluargaku sedangkan Kelly dan Devi mulai belanja banyak hingga 13,000 yen, hahahaha. Dimana Nelly? Ia memilih untuk tidak masuk dan duduk disamping pintu masuk Uniqlo dekat lift. Selesai belanja, aku bergabung bersama Nelly menunggu Kelly dan Devi belanja. Saat itu, drama Descendants of The Sun lagi hot banget. Sehingga kami menonton drama itu hingga Kelly dan Devi tiba. Namun Kelly kembali masuk untuk meminta pembayaran bebas pajak karena sudah belanja diatas 10,000 yen. Kembali aku dan Nelly melanjutkan menonton drama kami hingga Kelly dan Devi kembali keluar. 

Sekitar jam 9.30 malam, Kelly dan Devi keluar setelah berhasil mendapatkan pembayaran tanpa pajak. Lumayan bisa berhemat hingga 3,000 an yen. Karena lapar dan belum makan malam, kami memutuskan untuk makan sebelum kembali ke apartemen. Melihat ada Yoshinaya, kami ber 4 masuk ke kedai tersebut. Berbeda dengan di Jakarta, Yoshinaya berada didalam mall namun ini berada di bangunan toko dekat jalan besar. Tempatnya pun berbeda, ini seperti tempat makan cepat saji. Pesan, makanan datang, makan, bayar lalu pergi. Mereka memiliki meja yang mengelilingi si penjual dan tempat ini lumayan ramai dimalam hari. Aku yang siap makan juga segera berdiri agar orang yang menunggu bisa duduk. Dan hanya Nelly yang memiliki fotonya, hahaha.

Memasuki hari kelima di Jepang, kakiku sudah mulai sakit dan luka sehingga saat kembali ke apartemen, aku membuka sepatu dan kaos kaki lalu berjalan kaki ayam hingga sampai di apartemen. Sumpah, udah ga kuat lagi menahan rasa sakitnya. Ah pengen banget rasanya refleksi. Sekitar jam 12.30 pagi, Nelly mengajak aku dan Kelly untuk makan mie instan di seven eleven sedangkan Devi memilih untuk tidur karena sudah mengantuk. Aku dan Nelly pergi membeli ke bawah lalu memilih mie instant yang menurut kami enak karena banyak sekali macamnya. Itu adalah dosa terbesarku selama di Jepang, aku tidur setelah makan mie instan. Lemak semakin terkumpul dan aku tidak bisa tidur hingga jam 4 pagi, lol banget. ごめん なさい

Selama perjalanan menuju Tokyo, bus selalu berhenti ditempat pemberhentian sekitar 2,5 jam perjalanan. Mungkin ada sekitar 4 kali berhenti sebelum sampai di Tokyo. Saat pemberhentian ke 4, aku dan Devi memilih untuk turun untuk ke toilet. Ketika kami mengajak Nelly dan Kelly untuk ke toilet, mereka tidak mau dan tetap memilih tidur. Walaupun berada ditempat pemberhentian, toiletnya seperti yang ada di mall, takjub banget deh ama Jepang. Aku merengangkan tubuh dan menghirup udara pagi yang segar sebelum masuk kembali kedalam bus. Jika kalian naik bus, ingatlah bahwa bus akan menunggu hanya 15 menit, jika tidak kembali, kalian mungkin akan ditinggal. Kenapa aku bilang mungkin karena aku belum melihatnya. Tapi mengetahui Jepang yang selalu tepat waktu, kurasa kemungkinan itu ada. Sekitar jam 8 kurang 20 menit, kami ber 4 tiba di Tokyo dan kembali harus menyeret koper menuju apartemen temanku yang tinggal di Jepang. Teman SMA-ku ketika kami sekolah di Padang, namun kami tidak 1 sekolah dan 1 angkatan. Namanya Dewi, dia adalah teman baik dari tetangga kost-ku dulu, walaupun umur kami sama namun ia 1 angkatan diatasku. Dewi sudah di Jepang sejak masa kuliah hingga bekerja bahkan memiliki kekasih orang Jepang. Mudah-mudahan langgeng sampai pernikahan, amin.

Apartemen yang kami sewa baru bisa masuk setelah jam 3 siang sehingga aku bertanya pada Dewi sebelumnya apakah boleh menumpang koper kami sekalian mengambil tiket Museum Doraemon. Dewi menolong kami membelikan tiket museum doraemon seharga 1,000 per orang. Oh ia, bicara tentang foto diatas, itu ada foto dimana Nelly dan Devi sedang makan malam bento menunggu bus. Setiap orang lewat, mereka selalu dilihat, aku yang merasa malu perlahan mulai menjauh namun tetap memperhatikan mereka sedangkan Kelly masuk kedalam supermarket yang berada dikanan. Salut banget neh ama mereka berdua, tetap makan dengan tenang walaupun orang melihat, hahaha.

Janjiku sama Dewi adalah jam 8 pagi dan sekarang baru jam 7.30 pagi sehingga kami masih punya waktu untuk mencari jalan menuju apartemennya. Menuju stasiun dekat apartemen Dewi sebenarnya gampang, yang susahnya itu harus angkat koper berat menaiki 2 set tangga. Aku masih ingat rasanya tanganku seperti mau copot saja. Menunggu Dewi didepan pintu exit, dimana hari sedang hujan dan hawa dingin mulai datang. Sekitar 10 menit kemudian, Dewi datang dengan menggunakan payung. Jujur, terakhir bertemu dengan Dewi mungkin tahun 2007 sekitar 9 tahun yang lalu. Dewi melanjutkan kuliahnya di Jepang sedangkan aku di Jakarta. Dulu cara berpakaian Dewi ini tomboi loh tapi sekarang sudah jadi cantik banget mungkin pengaruh jatuh cinta, *alah lebay banget*. Dengan menyeret koper menuju apartemen Dewi dimasa hujan gerimis, akhirnya kami tiba dalam waktu 8 menit di apartemennya. Saat masuk kedalam apartemen, wah apartemennya serba putih dan bersih banget. Menurutku kalau hanya untuk 1 orang, apartemen ini cukup namun untuk 2 orang, apartemen ini kekecilan. Dewi mengatakan bahwa apartemen ini 1 bulan harga 9 juta. Omg, mahal banget yang hidup di Jepang. 

Mengingat bahwa Dewi harus pergi kerja jam 9 pagi dan jika telat akan dipotong gaji, kami  ber 4 cepat-cepat menggosok gigi, berganti pakaian dan berdandan. Tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Aku sempat bercanda jika telat, kita patungan bayar potongan gaji Dewi karena biasa Kelly memang punya kebiasaan lama, hahaha. Sekitar 25 menit sebelum jam 9 pagi, kami keluar dari apartemen Dewi dan berpisah dengannya didepan Family Mart. Selesai sarapan yang terlambat di Family Mart, aku dan 3 temanku berkeliling di Shinjuku sebentar sebelum kami menuju daerah Kawasaki, tempat dimana museum doraemon berada. Sambil menunggu bus dekat stasiun Noborito, kami berfoto ria dengan tanaman bunga hingga tak sadar, Devi punya sarung tangan jatuh sebelah. Namun jangan gusar, ada pos disamping tanaman itu sehingga kami bertanya padanya disana setelah kami kembali dari museum doraemon. Tarif bus 210 Yen per orang sehingga 420 PP dari museum doraemon ini. Didalam museum doraemon ini juga terdapat toko khusus barang-barang yang diciptakan oleh Fujiko F. Fujio. 

Bento ini paling enak loh
Selesai Nelly dan Kelly belanja di toko museum doraemon, kami kembali ke stasiun Noborito untuk mendapatkan sarung tangan Devi kembali dengan menunjukkan pasport maka sarung tangan akan kembali. Lalu kami menemukan sebuah restoran ramen untuk makan siang yang tertunda hingga sore  hari.
Selesai makan, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kami harus kembali mengambil koper di apartemen Dewi sebelum mencari apartemen yang kami sewa didaerah Shinjuku. Mengulang hal tadi pagi, kami membawa turun koper menggunakan tangga namun kali ini bukan 2 set tangga tapi 4 set tangga karena harus pindah ke platform seberang menuju Shinjuku. Namun penderitaan menyeret koper belum berakhir disitu. Sampai di Shinjuku, kami mulai menyeret koper kembali. Untuk diketahui, Shinjuku merupakan stasiun kereta terbesar di Jepang sehingga gedungnya sangat panjang dan besar. Tersesat beberapa kali hingga membuat kaki lecet, akhirnya kami menemukannya. Dari stasiun Shinjuku, kami harus menyebrang lalu berjalan diantara gedung tinggi kemudian belok ke kanan didepan Krispy Kreme. Turun menggunakan eskalator sebanyak 3x lalu terus dan belok kanan. Menyebrang dan menemukan seven eleven disebelah kanan lalu lurus saja dan akan bertemu dengan pintu masuk ke gedung apartemen. Selain harga sewanya yang mahal, apartemen ini lumayan jauh jika dari stasiun. Masalahnya, gedung kiri dan kanan yang tinggi membuat angin kencang saat kami berjalan diantaranya. 

Sebelumnya, pemilik apartemen ini sudah mengatakan tentang nomor gembok yang berisi kunci kamar namun tidak terbuka. Kami ber 4 bergantian mencoba. Kami tidak memiliki wi-fi karena bergantung pada wi-fi gratis dari pemilik apartemen yang meminjamkannya. Nelly mulai tak sabar karena sudah merasa lelah berkali lipat, ia mencoba mencari wi-fi diruang bawah. Aku yang masih penasaran, terus mencoba memasukkan 4 angka. Angka terakhir, aku mencoba menggantinya dan oh la la, berhasil. Gembok terbuka dan kunci langsung keluar. Nelly yang baru saja kembali melihat pintu apartemen yang sudah terbuka langsung tersenyum dan masuk kedalam untuk istirahat. Jujur, untuk mandi saja butuh tenaga ekstra untuk memaksanya. Jasmani dan rohani kami penuh dengan rasa lelah. Apalagi bahuku yang serasa membawa barang berat hingga untuk beberapa hari kedepan aku tidak bisa menyandang ransel karena sakit bahu yang mendera. Berikut penampakan apartemen kami yang berantakan.


アりがとう ございます
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Translate

ABOUT AUTHOR

I'm really love traveling and friendly. I love to make friends around the world. Are you addict with Korean Drama too?
HTML Hit Counters
Web Counters

My Reader

Arsip Blog

  • ►  2018 (3)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Desember (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2016 (83)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (8)
    • ▼  Mei (26)
      • Lucky Romance (Korean Drama Review)
      • Another Oh Hae Young (Korean Drama Review Part 2)
      • Shibuya
      • Fujiko F. Fujio Museum
      • Kyoto to Tokyo
      • Mirror of the Witch (Korean Drama Review)
      • Beautiful Gong Shim (Korean Drama Review)
      • Arashiyama Bamboo Grove, Kyoto, Japan
      • Universal Studios Osaka, Japan
      • First Day in Osaka
      • Finally Japan ^^
      • First Step Japan
      • Entertainer (Korean Drama Review)
      • Behinde The Scene, Japan
      • Another Oh Hae Young (Korean Drama Review)
      • Going Home
      • Last Day in Seoul
      • Everland Theme Park
      • The Nanta Show
      • English Village, COEX Mall, Bongeunsa Temple & Ban...
      • Ash Silver (intermezzo)
      • Bukchon Hanok Village & Cheonggyecheon Stream
      • Gyeongbokgung Palace
      • We're Brave!
      • Sokcho ( Mt. Seoraksan)
      • Drama, Music & News
    • ►  April (12)

POPULAR POSTS

  • Gwangjong, Goryeo Dynasti
    Drama ini membuatku sedikit penasaran dengan kerajaan Gwangjong yang sebenarnya terjadi. Namun yang pasti, wajahnya tidak terluka sepert...
  • My Golden Life (Korean Drama Review)
    My Golden Life / Hwanggeumbit Nae Insaeng /  황금빛 내 인생 Cast on: Park Si Hoo a.k.a Choi Do Kyung Shin Hye Sun a.k.a Seo Ji An Lee Tae ...
  • Garden By The Bay, Singapore
    Selama di Singapore, aku lumayan merasa lebih santai daripada saat aku berada di KorSel dan Jepang. Bangun tidur tidak terlalu pagi padah...
  • Love O2O (Chinese Drama Review)
    Love O2O / Wei Wei Yi Xiao Hen Qing Cheng /  微微一笑很倾城 Cast on: Yang Yang a.k.a Xiao Nai (Yixiao Naihe) Zheng Suang a.k.a Bei Wei...
  • Something About 1 Percent (Korean Drama Review)
    Something About 1% / 1%ui Eoddungut / 1%의 어떤것 Cast on : Ha Seok Jin a.k.a Lee Jae In Jeon So Min a.k.a Kim Da Hyun Kim Hyeong Min a....
  • Love O2O (Chinese Movie Review)
    Love O2O / Wei Wei Yi Xiao Hen Qing Cheng /  微微一笑很倾城 Cast on: Angelababy a.k.a Bei Wei Wei (Luwei Wei Wei) Jing Boran a.k.a Xiao ...
  • Five Children (Korean Drama Review)
    Five Children / Five Enough / 아이가 다섯 Drama ini sudah menginjak episode ke 32. What? Banyak banget? Memang drama ini memiliki hingga ...
  • The K2 (Korean Drama Review)
    The K2 / Deo Keitu / 더 케이투 Cast on: Ji Chang Wook a.k.a Kim Je Ha Lim Yoona a.k.a Ko An-Na Song Yoon-A a.k.a Choi Yoo Jin Cho Seong...
  • I Am Not a Robot (Korean Drama Review)
    I Am Not a Robot / Roboti Aniya /  로봇이 아니야 Cast on: Yoo Seung Ho a.k.a Kim Min Kyu Chae Soo Bin a.k.a Jo Ji Ah Uhm Ki Joon a.k.a...
  • Sweet Stranger and Me (Korean Drama Review)
    Sweet Stranger and Me / Man Living at My House / Woorijibe Saneun Namja / 우리집에 사는 남자 Cast on: Soo Ae a.k.a Hong Na Ri Kim Young Kwang...

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 Seoul Bloom. Created by OddThemes