|
Gate Gyeongbokgung Palace |
Setelah kemarin hari kami jungkir balik dalam frustasi, pagi ini aku dan temanku dapat tersenyum dengan lega karena kami terbangun ditempat tidur yang hangat. Kali ini walaupun hanya tidur selama empat jam, aku tetap semangat untuk kembali jalan pagi ini. Bersyukur pada Tuhan karena selalu melindungi kami berdua. Jadwal hari ini adalah Gyeongbokgung Palace karena kemarin tidak jadi masuk karena tutup. Keluar di stasiun Gwanghwamun exit 5, udara begitu cerah dan aku sudah terbiasa dengan dinginnya kota Seoul. Aku dan temanku mencoba pakaian hanbok gratis disisi kanan exit 5. Dengan cara menulis nama sesuai dengan ktp, aku dan temanku mencoba menggunakan hanbok yang kuidam-idamkan. Tidak hanya aku dan temanku, tapi juga ada beberapa orang asing yang ikut mengantri. Yah, namanya juga gratis, siapa yang ga mau kan?
|
Gwanghwamun Station Exit 5 |
|
King Sejong Statute |
|
Lee Soon Shin Statute |
Kalau kalian ingin tahu siapa itu King Sejong atau siapa itu Lee Soon Shin? Kalian bisa mendapatkan jawabannya di drama kolosal atau om google, hehehe. Neh baju hanbok yang dipakai sama temanku. Kenapa temanku saja? Karena baju kami sama kok, hahahaha. Biarlah Nelly semakin eksis.
Setelah puas foto-foto dengan kantung mata panda, aku dan temanku melanjutkan perjalanan menuju Gyeongbokgung Palace. Disekitar Gwanghwamun ini banyak anak-anak sekolah yang diajar oleh seorang guru ditengahnya. Mungkin ini jamnya untuk belajar diluar sekolah, ah senangnya.
Aku dan temanku berjalan perlahan menikmati udara yang cerah namun tetap dingin. Sesampainya dekat lampu merah, aku melihat dari jauh bahwa jam pertukaran penjaga gerbang sudah tiba. Setelah lampu hijau, aku dan temanku segera berlari, tak mau terlambat penyaksikan cara pertukaran penjaga gerbang. Acara pertukaran penjaga tak sampai 15 menit selesai, aku dan temanku sibuk ingin memfoto penjaga yang baru saja diganti.
Masuk ke Gyeongbokgung ini dengan harga 3,000 won tapi jika menggunakan hanbok, biaya masuknya akan gratis. Next time, kalau ke Korea Selatan lagi, pengen deh pakai hanbok masuk ke Gyeongbokgung. Ini adalah kerajaan utama, tak heran kerajaan ini luassssss pake banget. Karena ini favorit-ku, sehingga disini aku yang lebih banyak foto daripada temanku. Gantiannn donkkk....
Temanku mulai bosan dan ingin segera mengunjungi National Museum yang terletak disebelah kerajaan ini. Aku hanya mengatakan tunggu sebentar lagi, nanggung banget neh. Aku masih terkesima dengan bangunan kerajaan ini. Aku benar-benar membayangkan bahwa aku hidup dijaman itu dengan menggunakan pakaian hanbok, ah pasti jaman itu bakal seru banget. Temanku bilang kalau aku seperti memang terobsesi dengan kolosal, tapi aku memang menyukainya. Setengah jam kemudian, dengan berat hati, aku meninggalkan Gyeongbokgung dan mengunjungi National Museum.
Selama di Seoul, aku dan temanku menjadi salah satu pecinta muffin. Kalian harus mencoba muffin yang dijual di cafetaria National Museum dekat Gyeongbokgung Palace, itu benar-benar enak. Walaupun sedikit mahal tapi worth it untuk mencobanya. Kalau tidak salah ingat harganya 3,000 won, muffinnya lembut dan berukuran besar. Muffin juga dapat dibeli dekat stasiun-stasiun, harganya lebih murah pastinya, hanya 1,000 won. Aku sudah obrak-abrik fotoku selama di Seoul tapi aku tidak menemukan dimana foto muffin padahal aku yakin pernah memfotonya. Jika ada kesempatan lagi untuk pergi ke Seoul, aku mau banget kembali ke Gyeongbokgung lagi.
0 komentar