First Step Japan

Perjalanan yang melelahkan akan segera dimulai namun aku dan tiga temanku yang lain tampak semangat ketika kami tiba di KLIA2 Malaysia, dimana petualangan kami akan segera dimulai. Lucunya, aku sudah mencari difolder foto kami berempat tapi diantara kami tidak ada satupun yang mengambil foto saat di bandara KLIA2. Jadinya, aku hanya bisa bercerita tanpa gambar. Aku dan Nelly memilih untuk terbang ke Kuala Lumpur dari Pekanbaru sekitar jam 05.30 sore sehingga kami tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 07.00 malam. Setelah keluar dari imigrasi, aku dan Nelly sepakat untuk mencari tempat kami tidur dibandara nanti karena jam keberangkatan menuju Osaka adalah 8-an besok pagi. Selagi melihat-lihat parfum karena Devi bertujuan untuk membelinya, aku mendapatkan wi-fi gratis untuk mensearching dimana tempat yang enak untuk tidur di bandara KLIA2. Aku mendapatkan beberapa rekomendasi, yang paling bagus menurutku di Burger King karena memiliki sofa panjang. Sekitar jam 9 malam, aku dan 3 temanku mencek tempat tidur kami malam ini. Ternyata Burger King masih kosong dan ada 2 tempat untuk duduk 4 orang sehingga aku dan Nelly mengambil 1 tempat untuk duduk 4 orang, Kelly dan Devi juga mengambil 1 tempat untuk dua orang agar kami bisa rebahan. Sebelum itu, dengan segala kesopanan tentunya, aku dan 3 temanku memesan Burger King agar bisa menikmati tidur malam ini, hahahaha.
Nelly
Kelly & Devi
Melihat mereka tertidur lelap membuatku ingin tertawa, sedangkan aku sama sekali tidak bisa tidur dan hanya bisa mendengar lagu atau menonton drama diponsel. Aku bosan sampai menuju stres karena menunggu dan mata tak mau tertidur. Akhirnya aku memilih untuk berjalan-jalan sendirian dan melihat tempat-tempat orang yang sedang tertidur pulas. Wah ternyata juga banyak orang yang tidur didekat pintu kedatangan. Setengah jam kemudian aku kembali sambil menghela napas. Menunggu benar-benar melelahkan bagiku dan menyebalkan. Lalu aku memilih untuk menyusun isi koper untuk beres-beres, aku berpikir, belum sampai Jepang aja koperku udah berat pake banget. Pusing liatnya, hahahaha.

Sekitar jam 5 subuh, Nelly terbangun dan aku mengajaknya untuk pergi mencuci muka juga menggosok gigi. Karena gerah, aku memilih untuk menukar baju walaupun pengen banget mandi. Saat aku dan Nelly gosok gigi ternyata ada beberapa pramugari juga melakukan hal yang sama seperti kami. Mengosok gigi dan memperbaiki make up-nya, mereka juga tersenyum ramah padaku dan Nelly.  Setelah selesai, kini giliran Kelly dan Devi yang ke toilet untuk cuci muka dan gosok gigi. Sedangkan aku hanya merebahkan tubuh sambil melihat Nelly membereskan isi kopernya kembali. Dan sekarang aku malah mulai mengantuk, aku mencoba untuk menutup mata sebentar sebelum mereka semua selesai dengan urusan mereka. Saat mereka mulai berisik dan ribut soal koper, aku segera menutup telingaku dengan earphone lalu menutup mata kembali. Sampai akhirnya berat koper kami hanya 10kg karena kami hanya membeli bagasi 40kg bagi 4 orang, kami semua baru pergi menuju kounter check-in.

Kuala Lumpur - Osaka
Selesai check-in, aku dan 3 temanku akhirnya sarapan sebelum pergi menuju imigrasi. Sarapannya apa? Kalau tidak salah roti dan kopi susu, kenapa cuma makan segitu? Karena kami sudah memesan makanan berat diatas pesawat. Kali ini semangat dan tenagaku mulai menurun, kantukku mulai datang. Mataku terasa berat. Untungnya waktu sampai diruang tunggu, semua orang disana sudah mengantri untuk naik ke pesawat. Aku dan 3 temanku langsung mengantri lalu masuk kedalam pesawat. Aku duduk berdua dengan Nelly karena kami beli tiket bersama sedangkan Kelly dan Devi duduk terpencar masing-masing. Tapi lagi-lagi aku tidak bisa tertidur, ternyata penderitaanku belum berakhir. Pria yang duduk disampingku tidur benar-benar lasak alias berantakan. Dia selalu tidur kearahku akhirnya aku duduk berdekatan dengan Nelly sambil mengumpat dalam hati. Menyebalkan banget seh! Akhirnya makanan kami akan dibagikan. Fotonya? Ga ada karena terlalu lelah dan kesal, hahaha. Karena kesal, rasa excited-ku menghilang bersama angin. Perbedaan dengan saat pergi ke Seoul, didalam pesawat, orang Jepang tidak terlalu banyak bicara sehingga tenang. Sedangkan di Seoul, cukup terdengar ketika mereka sedang berbicara. Sekitar jam 3 lewatan waktu Jepang, karena Jepang 2 jam lebih cepat daripada Jakarta. Aku baru bisa bernapas lega karena lepas dari orang menyebalkan yang duduk disebelahku.

Share:

0 komentar