Disneysea Japan

Hampir 5 hari aku absen menulis blog dikarenakan terlalu sibuk kerja dan demam 2 hari tapi sekarang aku sudah sehat untuk menulis kembali. Jika mau berhemat dan pergi 3 tempat yang jauh seperti, Disneyland, Kawaguchi Lake dan Gala Yuzawa, aku menyarankan untuk membeli Kanto Pass seharga 10,000 yen atau setara 1,2 juta rupiah. Dengar-dengar dari informasi, jika tanpa Kanto Pass, PP dari dan ke Kawaguchi Lake bisa seharga 8,000 yen. Tempat pembeliannya ada distasiun Shinjuku dan kami langsung memesan tempat duduk untuk pergi ke stasiun Kawaguchi besok pagi. Tanpa mau membuang waktu lagi, kami segera pergi ke kereta yang menuju Disneyland. Lucunya, dari kemarin malam, kami belum bisa memutuskan akan ke Disneyland atau ke Disneysea. Aku dan Kelly bersikeras ingin pergi ke Disneysea karena hanya ada di Jepang. Sedangkan Disneyland juga ada di Hongkong dan beberapa negara namun Nelly dan Devi memilih ingin pergi ke Disneyland, hahaha. Hingga didepan loketpun kami ber 4 masih galau untuk memutuskannya ketika penjual tiket bertanya apakah kami ingin ke Disneyland atau Disneysea. Kami ber 4 saling memandang dan seolah bertanya lalu memutuskan untuk pergi ke Disneysea. Menuju ke Disneysea harus naik kereta khusus yang dibuat semuanya serba Mickey Mouse. Naik kereta harus membayar sekitar 260 yen-an kalau tidak salah. Kami membeli tiket melalui website sehingga tidak mengantri lagi dan tampaknya rata-rata pengunjung memang banyak membeli tiket melalui website karena loket penjual tiket sepi, nyaris tidak ada orang. Berbeda dengan Universal Studios Japan, aku sudah mencari segala cara untuk membeli tiket secara online namun tidak ada pencerahan dari om google.

Sebelum masuk ke Disneyland atau Disneysea dipastikan yah tidak membawa makanan apapun dari luar karena tas dan bawaan akan diperiksa tak jauh dari pintu masuk. Waktu itu kami ber 4 membawa botol air minum namun diperbolehkan. Saat naik kereta menuju Disneysea dari Disneyland, aku melihat beberapa hotel lalu lapangan golf yang besar dan megah. Dalam pikiranku, pasti pemiliknya kaya raya sekali, memiliki tanah entah berapa luasnya. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini aku memutuskan untuk tidak naik roller coaster. Ah, padahal pengen banget loh!

Sama dengan Universal Studios Japan, antrian tiap wahana sangat padat, tapi kali ini kami lebih pintar. Kami membeli cemilan sebelum mengantri dan makan saat mengantri mulai membosankan. Jujur, berdiri itu lelah cuy. Setelah beberapa wahana, mereka ber 3 ingin naik roller coaster loop jadi aku memilih untuk menunggu mereka diluar area antrian. 15 menit berlalu, aku pergi membeli churros chocolate yang ternyata antriannya juga panjang. Beruntung, modem wi-fi ada padaku jadi aku bisa bermain ponsel sambil menunggu giliran. Selesai membeli churros, aku kembali duduk tak jauh dari tempat bermain mereka ber 3 tapi tak sampai 10 menit aku duduk, mereka ber 3 sudah keluar. Nelly menceritakan bahwa roller coaster-nya berhenti tiba-tiba sehingga mereka dapat tiket gratis untuk masuk 1 tempat permainan tanpa mengantri. Akhirnya kami pergi mencari makan siang karena sudah kelaparan. Aku sedikit menyayangkan sikap kasirnya yang kurang ramah sehingga aku kesal padanya, hahaha.


Makanannya enak ga? Menurutku seh kurang, yang merah itu bukan cabe tapi saos tomat dan aku ga suka saos tomat, huaaaaa. Ini mah kalah ama nasi padang, terlalu manis seh tapi yah kalau udah laper mah dimakan aja. Ah, akhirnya bisa istirahat dan menenangkan perut yang mulai berbunyi. Selesai isi energi, lanjut main lagi donk.

Take by Me!
Selagi Nelly dan Kelly mengantri permainan, aku dan Devi pergi mengantri untuk membeli popcorn caramel lalu kami kembali mengantri bersama. Selesai popcorn, Nelly mengajak Devi untuk membeli long bakpao isi ayam tapi masalahnya mereka tidak tau itu jual dimana sehingga harus mencari terlebih dahulu. Aku dan Kelly mengantri diwahana yang sama dari jam 5 sampe jam 6 sore tapi Nelly dan Devi belum kembali. Semakin sore, cuaca semakin mendingin apalagi aku dan Kelly mengantri diruangan terbuka dekat laut. Angin dari laut semakin dingin seperti es. Pakaian tebal, jaket tebal, kaos kaki, sarung tangan hingga syal sudah tidak bisa menghangatkan kami lagi. Aku bahkan sampai menggigil dan mulai flu. Beberapa orang mulai menyerah untuk mengantri dan pergi namun kami tetap mengantri hingga akhirnya Nelly dan Devi kembali.

Selesai makan, gantian Nelly dan Devi yang mengantri, aku dan Kelly pergi mencari toilet yang lumayan jauh dari tempat kami mengantri tadi. Untungnya toilet tidak ramai sehingga cepat lalu aku dan Kelly masuk kedalam toko mainan untuk menghangatkan badan disana sebelum kami kembali mengantri ditempat dingin tadi. Hampir 45 menit setelah kami kembali, kami ber 4 baru masuk ke wahana permainan tersebut. Selesai wahana ini, aku dan 3 temanku segera berlari menuju wahana yang sudah ada tiket fast pass ditangan kami. Aku dan Nelly mengambilnya tadi pagi dan mendapatkan tiketnya untuk jam 8 malam. Sayangnya, saat kami tiba disana, wahana itu sedang dimaintance dan mungkin sekitar 15 menit lagi kami bisa bermain. Akhirnya kami menunggu sambil melihat ke toko mainan, saat kami kembali lagi, ternyata wahana itu baru saja dibuka dan orang-orang mulai berlarian masuk kedalam. Aku dan 3 temanku mendapatkan antrian fast pass paling depan sehingga kami bisa bermain lebih dulu.

Cerita lucunya, permainan ini seperti roller coaster kecil (awalnya aku tidak tau ini permainan apa) dan hanya bisa diisi 1 kapal 6 orang dengan baris 3 diisi 2 orang perbaris. Dua orang Jepang duduk paling depan, Kelly dan Devi duduk ditengah sedangkan aku dan Nelly duduk paling belakang. Karena sudah malam, jadi sedikit gelap dan aku tidak tau kalau kaki kanan Nelly masih ada diluar pengaman sehingga saat aku menurunkan pengamannya hingga stuck diperut, Nelly langsung memanggil petugas untuk mengangkat kembali pengaman tersebut karena kaki kanannya stuck diluar. Dengan sigap petugas tersebut menyenter kearah kaki Nelly dan setelah mengetahui masalahnya, petugas tersebut segera mengangkat kembali pengamannya dan setelah kaki Nelly masuk baru pengaman tersebut diturunkan kembali. Spontan aku dan Nelly tertawa terbahak-bahak hingga Kelly dan Devi bigung apa yang sedang kami tertawakan. Tawaku terus hingga kami selesai naik wahana tersebut, aduh kisah Nelly bener-bener lucu. Lalu kami melihat kembang api sebelum ke wahana terakhir kami bermain di Disneysea. Wahana terakhir, aku menunggu mereka diluar saat mereka bermain karena mendapatkan tiket masuk tanpa antri dari tempat roller coaster tadi. Aku menunggu mereka sekitar 30 menit dan disekitarnya itu taman. Badanku kembali mendingin, dan dari mulutku keluar asap. Oh my god, aku benar-benar tidak tahan lagi.

Puas bermain, aku dan 3 temanku memutuskan untuk pulang namun sebelumnya kami membeli beberapa barang di toko makanan Disneysea yang ramai banget. Hampir 30 menit, aku melihat jam ponsel sudah menunjukkan pukul 10 kurang 15 menit malam. Aku dan 3 temanku bergegas menuju stasiun untuk kembali ke Disneyland lalu dari sana, kami bergegas menuju stasiun untuk kembali ke apartemen. Didalam kereta, aku sempat berpikir, kapan yah aku bisa pergi ke tempat seperti Disneyland atau Universal ketika tidak terlalu ramai sehingga bisa mencoba semua permainan? Kurasa jawabannya hanya dengan cara menyewanya, hahahaha. #abaikan imajinasi tidak logika.

Share:

0 komentar