Universal Studios Singapore

Sebenarnya aku lumayan galau untuk memutuskan pergi ke USS (Universal Studios Singapore). Why? Karena aku berpikir, aku sudah pernah pergi ke USJ (Universal Studios Japan) bulan Maret kemarin jadi rasanya sudah cukup. Aku bahkan belum memutuskan untuk pergi sampai sehari sebelum aku mengambil tiket USS di Yenita. Temanku, Silvia yang menjual tiket USS padaku (rekomendasiin banget, beli tiket USS sama dia, jauh lebih murah), menyarankan untuk pergi saja. Yah, sekalian melihat beda USS dengan USJ, yang penting have fun. So, untung aku mengikuti saran Silvia, setidaknya memang bisa bareng dengan yang lain buat senang-senang. Jadi awalnya aku membeli tiket USS dengan Silvia sebanyak 12 tiket dan sudah diberikan pada Yenita tapi ternyata kurang 2 tiket, akhirnya Silvia mengirimkannya ke email-ku. Tiket itu sudah aku print keluar dan aku memberikannya pada Nelly untuk disimpan. Biasanya, seperti di Korea Selatan dan Jepang, semua tiket apapun, aku yang pegang tapi entah mengapa aku memberikannya pada Nelly saat itu dan tiket tersebut hilang tanpa bekas. Entah tercecer atau tinggal dikantor, pokoknya saat mau pergi, tiket tersebut tak ketemu. Untungnya, resepsionis hostel mau membantu printkan sehingga aku dan Nelly berangkat terakhir menuju USS. Yang lain sudah kami minta untuk pergi terlebih dahulu setelah mereka selesai sarapan.

Karena sebelumnya Nelly pernah tinggal di Singapore hampir setahun lamanya, ia cukup familiar dengan rute MRT dan bus sehingga aku tidak perlu khawatir untuk tersesat. Walaupun Singapore cukup dekat dari Riau tapi terakhir aku ke Singapore sekitar tahun 2007, saat aku baru tamat SMA. Aku pergi berdua dengan koko-ku dan tinggal dirumah cece sepupu-ku yang menikah dengan orang Singapore serta tinggal di negara itu. Sesampainya di Vivo City, aku dan Nelly berjalan kaki menuju USS. Aku akan bertemu yang lain didekat pintu masuk USS sehingga kami berjalan terburu-buru. Namun, sebelum pintu masuk, aku dan Nelly sudah bertemu mereka yang sedang sibuk berfoto-foto ria. Setelah itu, baru mengantri untuk masuk ke USS. 

Nelly yang biasanya merupakan ratu foto, dihari itu ia cukup aneh. Dia jarang sekali berfoto, mungkin sudah tobat atau bagaimana. Dia juga berpikir sama denganku ternyata, di USS, ia hanya menikmati saja karena sudah puas berfoto di USJ. Jadi tidak banyak foto yang bisa aku post. Sekitar jam 6 sore, kami semua meninggalkan USS menuju Vivo City dan berbelanja di Daiso sebelum pulang. Hari ini merupakan hari terakhir bagi koko-ku dan mbak Indah karena besok mereka akan kembali ke Riau terlebih dahulu. Sedangkan yang lainnya akan pulang ke Riau, 3 hari berikutnya. Malam ini juga harus kembali berberes-beres untuk pindah hostel besok pagi.

Perbedaan USS dan USJ (Osaka)? Mungkin bisa kubilang, USJ lebih besar dari USS. Tapi yang kusuka dari USS, antriannya tidak sepanjang USJ. Kalau di USJ, 1 permainan, aku bisa mengantri berdiri hingga 2 jam apalagi cuaca di Jepang saat itu masih dibawah 10 derajat. Mengantri merupakan suatu perjuangan karena harus melawan rasa dingin sekaligus rasa pegal dikaki. Namun aku mengantri cukup lama sekitar 2 jam lebih dipermainan seperti arung jeram, aku lupa nama permainannya. Dan membuat yang lain juga menunggu kami cukup lama karena mereka tidak ikut permainan itu.

Ada cerita lucu dihari itu, malamnya, aku dan Nelly pergi mencari hostel yang akan kami tinggal mulai besok hingga 3 hari kedepan. Dengan bantuan Map aplikasi, kami berdua mengikuti jalan tersebut. Kami dibawa berputar-putar padahal sebenarnya dekat banget. Sampai di hostel tersebut, kami meminta agar kamarnya jangan diatas tapi dibawah saja karena hostel ini tidak ada lift. Karena kami tidak membawa kertas bookingan, Nelly hanya mencoba menyebutkan nama booking tapi tidak menemukan nama kami dihostel tersebut. Karena aku membeli paket internet untuk 5 hari di Singapore, aku menghubungi ce Asung untuk memfotokan kertas bookingan. Dan ternyata oh ternyata, bookingan hostelnya itu cabang Bugis bukan di Clarke Quay, hahaha. Sesampai di hostel, Nelly dan ce Asung saling tertawa. Mereka booking tanpa melihat alamat hostel lagi tapi yah apa mau dikata, pokoknya besok harus pindah hostel. Semangat!

Share:

0 komentar