Palace Time

Rencananya hari kedua ingin explore kerajaan-kerajaan gitu tapi ternyata Gyeongbukgung Palace (istana paling luas yang dibangun oleh Dinasti Joseon) itu tutup cuy! Hikss... Ah, aku lupa untuk mengecek jadwal kerajaan yang buka hari ini. Berharap jika Changdeokgung Palace buka, aku dan temanku segera menaiki bus dan turun didekat situ. Untung saja harapanku terkabul, dengan uang masuk seharga 3,000 Won, aku dan temanku langsung masuk ke kerajaan tersebut. Setelah masuk aku langsung membayangkan beberapa drama kolosal yang mungkin pernah mengambil latar belakang Changdeokgung Palace ini.

Gate of Changdeokgung Palace
That's Me
Changdeokgung Palace ini sangat besar dan mempunyai taman rahasia yang sangat cantik. Taman rahasia ini seperti tempat istirahat raja dan ratu. Membayangkan sebesar apa Gyeongbukgung Palace? Aku akan mengunjunginya segera. Setelah temanku terus-terusan mengajak untuk pergi makan karena sudah siang, akhirnya dengan berat hati aku harus meninggalkan kerajaan ini. Jujur, aku ke Seoul ingin sekali melihat-lihat kerajaan karena terinspirasi oleh drama kolosal. Keluar dari gerbang kerajaan, aku melihat seorang wanita paruh baya sedang memasak sesuatu di mobil jualannya. Penasaran, aku dan temanku pergi melihatnya juga bermaksud untuk membelinya. Ternyata wanita paruh baya itu menjual kue yang isinya kacang merah. Yang biasanya kue tersebut berbentuk ikan, nah ini kuenya hanya berbentuk bulat. Lumayan murah loh, 2,000 won dapat 12 buah. Selama di Seoul, tidak ada yang semurah itu. 

Aku dan temanku berjalan kaki menuju station terdekat untuk pergi ke Insadong untuk makan siang. Walaupun tadi aku menggunakan bus tapi aku bisa menemukan station terdekat dengan mudah. Kenapa? Karena semua papan petunjuk sangat lengkap dan mendukung dalam bahasa Inggris. Sambil berjalan kaki, aku menikmati matahari yang tidak terasa panas, mungkin karena musim dingin akan segera tiba. Beruntungnya hari itu, aku melihat para pemadam kebakaran sedang berlatih untuk menyelamatkan orang hingga manjat keatas gedung. Wah, benar-benar hebat dan reflek aku langsung bertepuk tangan. Ketika mereka melihat kearahku, dengan malu aku segera kembali berjalan mengejar temanku yang sudah berjalan didepan. OMG! Kenapa harus bikin malu di negara orang seh? Hahahaha. 


Berputar-putar di Insadong, membuatku ingin membeli tas ransel karena tanganku sudah capek memegang tas tangan terus. Akhirnya aku dan temanku membeli tas seharga 10,000 won yang masih awet sampai sekarang. Aku berwarna merah dan temanku tosca. Ujung-ujunganya bukan mencari makanan berat tapi malah mengemil sepanjang jalan dan kenyang. Yah sudahlah, memang itu tujuan untuk pergi ke Seoul dan mencoba makanan pinggir jalan yang terkenal enak-enak. Saat sore tiba, aku dan temanku memutuskan untuk datang ke kerajaan yang aku lupa namanya. Dan ternyata kerajaan tersebut sedang direnovasi. Ah, kecewanya bukan main. Sudah jalan jauh dan kakiku sudah lecet-lecet hingga tidak bisa jalan lagi. Membuang rasa malu, aku berjalan hanya menggunakan kaos kaki. Aku benar-benar tidak sanggup. Temanku mengatakan untuk pergi ke Dongdaemun untuk membeli sandal baru. Dongdaemun hampir mirip dengan Namdaemun namun Dongdaemun banyak toko yang menjual barang dengan grosiran. Aku dan temanku berjalan perlahan untuk melihat-lihat sandal. Kakiku sudah mulai berdarah sejak didalam kereta tadi, ini pertama kalinya aku ingin menangis karena sakit banget. Beberapa menit kemudian, aku langsung menunjuk sebuah sandal karet yang tertutup bagian depan dan terbuka dibagian belakang. Aku membutuhkannya, sehingga aku tidak bisa menawar dan hanya memberikan uang 5,000 won pada penjualnya karena ia tidak bisa bahasa Inggris. Aku membeli sandal tersebut berwarna ungu dan temanku berwarna pink.

Saat akan kembali ke station untuk menuju Myeongdong, aku melihat seven eleven. Aku segera mencari cairan seperti betadine atau salep untuk luka. Duduk sebentar, aku mulai meletakkan salep pada luka dan menutupnya dengan handiplast yang kubawa dari Indonesia. Malam ini, aku dan temanku sudah mulai hapal dengan jalan Myeongdong karena kemarin kami sudah kesini. Temanku mengatakan, ia ingin mencari jaket tebal lagi untuk bisa tukar pakai, dan aku mengatakan untuk pergi ke Forever 21 saja karena sedang banyak diskon. Untuk ketiga kalinya, aku membeli barang yang sama dengan temanku. Jaket seharga 32,000 won di Forever 21, aku membeli warna navy dan temanku warna hitam. Ketika itu aku tidak sadar, jika kami akan memakai semuanya sama besok. Setelah itu, aku dan temanku mengunjungi sebuah gereja di Myeongdong. Temanku yang penasaran seperti apa didalamnya segera mengintip dari pintu dan terkejut lalu bertanya padaku, ini gereja khatolik kan? Aku menganggukkan kepalaku, lalu kenapa? Kok mereka pakai kayak selendang kecil gitu diatas kepalanya? Oh, memang seperti itu kalau di Seoul. Mereka menggunakan selendang kecil diatas kepala untuk berdoa/misa. Aku mengetahui itu karena saat nonton drama You're Beautiful yang dibintangi oleh Jang Geun Seuk dan Park Shin Ye. 

Catholic Church at Myeongdong
Dinner Time
Makan malam hari ini sangat enak walaupun hanya nasi goreng dan kentang. Itupun lumayan mahal dikantongku. Makan berdua waktu itu kena 15,000 won. Ya sudah, nikmati saja selagi hangat. Sambil makan, aku dan temanku mengobrol cara pergi ke Banpo Bridge yang masih dibingungkan dan juga Pulau Nami yang akan kami pergi besok. Dengan tekad bulat, kami berjanji untuk bangun jam 5 pagi dan jalan jam 6 pagi agar pulang ke Seoul tidak terlalu malam.

Daun yang mulai mengguning di musim gugur

Share:

0 komentar