Going Home

Malam itu terlalu sibuk untuk menyusun barang masuk ke koper hingga tidak melihat kearah jam lagi. Pesawat yang akan aku tumpangi berangkat sekitar jam 09.35 pagi setidaknya sudah harus dibandara jam 07.00 pagi yang berarti harus naik kereta sekitar jam 05.30 atau 06.00 pagi karena menuju ke bandara memakan waktu sektiar 40 - 50 menit. Dan sekarang waktu sudah menunjukkan jam 01.00 pagi yang berarti aku masih punya waktu 4 jam untuk tidur sebelum siap-siap ke bandara. Dalam sekejap aku langsung tertidur karena kelelahan dan sekitar jam 04.30 pagi, ada seorang wanita yang masuk kekamar aku dan temanku yang memang diperuntukan 6 orang dan yang baru terisi hanya 5 orang. Aku membantu wanita itu menunjukkan tempat tidurnya yang berada diujung sekali dalam kantuk dan sedikit pusing. Ternyata wanita itu berasal dari Taiwan, dia datang ke Seoul untuk bertemu dengan temannya disini. Saat ia bertanya padaku, sudah berapa lama disini, aku hanya bisa menjawab dengan sedih kalau aku akan kembali ke negaraku hari ini. Kemudian aku memberikannya waktu privasi untuk sendiri sedangkan aku mencoba untuk berbaring sekitar 10 menit lagi sebelum jam 5 pagi. Tapi percuma, mataku sudah terang dan memilih untuk segera mandi lalu membangunkan temanku setelah itu. Aku dan temanku sudah bersiap menuju stasiun sambil menyeret koper dan tas tangan yang sangat berat. Aku benar-benar kecapekan membawanya. 

Walaupun sedih, aku dan temanku masih bisa memancarkan senyuman, cie ileehh. Neh nama stasiun yang merupakan tempat pergi dan pulang kami selama di Seoul. Aku menyangka jika berangkat pagi mungkin kereta sepi tapi ternyata aku salah, keretanya sangat penuh. Penuh oleh orang dan koper-koper besar hingga aku harus berdiri sepanjang perjalanan menuju bandara Incheon. Satu stasiun sebelum Incheon yaitu Gimpo stasiun, aku dan temanku turun sebentar untuk bertemu dengan cece D. Temanku punya sedikit urusan dengan cece D dan menyuruhku untuk menunggu sebentar sedangkan ia naik keatas untuk bertemu dengan cece D. Namun 10 menit kemudian, cece D malah turun dan bertanya dimana temanku itu? Wah, dengan bingung aku segera mencari temanku diatas dan ternyata ia sedang menunggu cece D diujung koridor. Aku langsung memanggilnya dan mengatakan bahwa cece D ada dibawah sedang menunggunya. Hahahah, mereka ternyata selisih jalan sehingga tidak melihat satu sama lain. Setelah pamit dengan cece D, aku dan temanku segera masuk kembali kedalam kereta berikutnya dan melambaikan tangan pada cece D yang telah membantu kami dihari pertama dan terakhir.

Dengan koper yang terasa semakin berat, aku dan temanku segera mencari kereta dorong lalu mendorongnya hingga berada di kounter check-in. Setelah mengantri untuk beberapa saat, sekarang giliran aku dan temanku untuk melakukan check-in. Staff tersebut bertanya pada kami apakah membawa barang bersenjata, tentu saja kami langsung mengatakan tidak dan staff tersebut langsung menganggukkan kepalanya kemudian memproses tiket kami. Melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi, kurasa kami masih bisa sarapan sebelum pergi keruang tunggu. Mencari seveneleven kembali yang murah karena kami sudah sangat kere, hahahaha. Tidak ada uang won lagi yang ada tinggal uang rupiah. Menatap kimchi dan merasa uang won kami cukup, aku dan temanku membelinya agar keluarga bisa mencoba bagaimana rasanya kimchi yang asli dari Seoul. Siap makan, aku dan temanku berkeliling sebentar sebelum masuk keruang tunggu.

Tanpa menunggu lagi, aku dan temanku segera melangkah menuju ruang tunggu yang ternyata lumayan jauh dari tempat check-in. Apalagi antrian panjang saat pemeriksaan membuatku sedikit was-was karena waktu sudah menunjukkan jam 09.00 pagi. Aku dan temanku segera menunjukkan tiket kami pada salah satu petugas, dan petugas tersebut menyuruh aku dan temanku langsung masuk tanpa harus mengantri lagi karena kami sudah telat. Selesai diimigrasi, aku dan temanku segera berlari menuju ruang tunggu yang ternyata penumpang sudah mengantri untuk masuk kedalam pesawat. Ah, untung saja kami sampai tepat waktu. For now bye Seoul, hope meet you again in next time T_T
Saat didalam pesawat, rasanya pengen banget aku ketawa. Aku duduk didekat jendela sedangkan temanku duduk ditengah dan seorang ahjumma duduk dipaling tepi. Temanku tidur sedikit krasak krusuk dan kepalanya selalu berakhir dipundakku. Namun ada saat-saat tertentu, kepalaku malah berada dipundah ahjumma tersebut dan kepala ahjumma itu juga menghimpit kepalanya. Ya ampun, kalau dilihat seperi ibu dan anak saja, lol. Waktu berjalan begitu lambat, walaupun aku hanya tidur kurang dari 4 jam, tapi mataku susah sekali untuk tertutup. Mungkin posisi tidur yang tidak nyaman dan perut keruyukan. 6 jam 30 menit itu akhirnya berlalu dan aku tiba di KLIA2 Malaysia. Cuaca langsung berubah drastis, biasanya di Seoul dingin, sesampainya di Malaysia, cuaca sangat panas hingga tubuh langsung berkeringat. 

Aku dan temanku masih harus menginap di Malaysia selama sehari karena pesawat ke Pekanbaru hanya ada sekali penerbangan yaitu jam 10 pagi. Kami tiba di hotel sekitar jam 07.30 malam sehingga aku langsung mandi dan pergi mencari makan malam, sebelum itu aku harus menukar rupiah ke ringgit dulu. Hari itu, aku tidak begitu selera untuk makan. Mengingat lusa akan kembali bekerja dan kembali ke aktifitas rutin, rasanya malas banget. 

Jam 8 pagi, aku dan temanku sudah sampai kembali di KLIA2 Malaysia. Kembali check-in dan mendrop bagasi lalu mencari makan hingga waktu menunjukkan jam 9 pagi. Yang pernah datang ke KLIA2 Malaysia pasti tau perjalanan menuju ruang tunggu itu penuh perjuangan karena tempatnya yang biasanya jauh. Begitu juga dengan aku dan temanku, kami berdua berlari menuju ruang tunggu yang paling ujung bangunan dan kami terlambat. Semua orang sudah berada didalam pesawat, seorang pramugari segera mengecek tiket kami dan menyuruh kami segera masuk kedalam pesawat. Aku dan temanku kembali berlari menuju pesawat, seperti biasa mata-mata orang didalam pesawat langsung melihat kami yang terlambat. Dengan cuek, aku dan temanku duduk tanpa memperdulikan mereka. Lagipula pintu pesawat juga belum ditutup kok. Selama 55 menit perjalanan menuju Pekanbaru, aku dan temanku kembali berdiskusi, jika lain kali kita pergi bersama lagi. Jangan terlambat seperti ini lagi, hahahaha. Malu banget seh sebenarnya. Sampai di Pekanbaru, aku langsung benar-benar menyadari, perjalanan 10 hari di Seoul benar-benar selesai.

Share:

0 komentar