Kyoto to Tokyo

Sebenarnya aku ingin membuat cerita tentang Kyoto dalam 1 posting karena kami hanya sehari disana namun 2 temanku yang lain belum memberikan foto-foto mereka dengan lengkap padaku, jadi terpaksa aku membaginya menjadi 2 postingan. Foto disebelah kiri adalah dua tiket menuju Kyoto. Kenapa 2 tiket? Awalnya kami membeli tiket dari Bentencho menuju Shin Osaka lalu kami membeli tiket menuju Kyoto. Nah tiket Bentencho ke Shin Osaka kami ditukar dengan Bentencho ke Kyoto + Shin Osaka ke Kyoto. Jadi ketika memasukkan tiket ini kedalam mesin, harus 2 sekaligus begitu juga ketika kami sampai di Kyoto, harus masukkan 2 sekaligus untuk keluar. Kalau hanya memasukkan 1 saja, palangnya tidak akan terbuka. Kami juga tidak tau dan hanya memasukkan 1 dan petugas yang berada disana membantu kami jadi tenang saja. Untuk masalah platform mana untuk naik kereta ini, I give up karena benar-benar pusing nyarinya.

Kembali ke cerita sebelumnya, dari Bamboo Forest, aku dan 3 temanku kembali ke stasiun dan bertemu dengan seorang wanita yang menggunakan yukata lalu geisha. Aku dan 3 temanku hanya berfoto dengan wanita menggunakan yukata sedangkan geisha, dia terus menolak untuk difoto. Kasihan deh. Sampai distasiun, Nelly dan Kelly pergi membeli tiket untuk naik kereta wisata untuk melihat pemandangan. Hebatnya, saking sibuk makan siang didekat kursi berhadapan dengan penjual tiket, kami ketinggalan kereta. Terpaksa Nelly menukar tiket kereta yang dijadwalkan 1 jam lagi baru akan berangkat. Ah, gila, buang-buang waktu saja tapi bolehlah untuk naik sambil bersantai.

Kereta ini memiliki gerbong yang berbeda, satu terbuka dan satu lagi tertutup. Aku dan 3 temanku mendapatkan tempat duduk digerbong tertutup. Kurasa itu lebih baik, mengingat udara dingin dimusim semi. Pemandangannya bagus, sayang bunga sakuranya belum mekar. Kalau sudah mekar pasti sangat indah.

Sampai distasiun terakhir kereta wisata, kami terdampar dipersawahan, hahaha. Berjalan kaki melewati sawah menuju stasiun kereta. Sinar matahari sore langsung menghadap kearah kami. Menuju stasiun kereta membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Untuk menuju Fushimi Inari Shrine sepertinya juga butuh waktu dari stasiun ini bahkan kami ber 4 sempat untuk tidur. Sampai di stasiun dekat Fushimi Inari Shrine, sudah banyak orang yang datang karena hari sudah mulai gelap. Karena kami malas untuk naik lebih tinggi, aku dan 3 temanku hanya berkeliling sebentar lalu pergi ke pasar malam yang terletak disamping tempat ini. Banyak makanan kaki lima yang enak-enak disini, karena mahal akhirnya kami makan ber 4 untuk 1 porsi, hahaha. Namun jangan salah, makanan 1 porsinya lumayan banyak loh.

Selesai membeli roti untuk malam nanti di bus serta bento untuk makan malam di stasiun Kyoto, kami berjalan kembali menuju stasiun dan menunggu hingga jam 9 malam distasiun Kyoto untuk naik ke bus menuju Tokyo. Malam ini lumayan dingin karena kami duduk diluar stasiun, dekat dengan loker untuk makan malam bento. Sebelum mengambil koper, aku dan 3 temanku pergi untuk mengecek tempat dimana kami akan naik bus. Menyebrang dari gedung stasiun Kyoto lalu belok ke kiri, ada tempat penyewaan mobil, nah didepan itu ada terminal yang temaram, tidak terlalu terang namun udaranya dingin banget kalau harus nunggu disitu. Kami ber 4 segera kembali ke stasiun Kyoto dan kembali lagi ke terminal tersebut jika waktu sudah dekat saja.

Sekitar jam 9 lewat 15 menit, kami ber 4 sudah menunggu diterminal tersebut yang ternyata sudah banyak orang yang mengantri. Bus kami naiki akan berangkat pada pukul 9 lewat 35 menit yang berarti masih ada waktu 20 menit lagi menunggu. Sambil menunggu, kami berbincang-bincang dengan kakak beradik bule yang sedang mengeksplore Jepang dan tanpa terasa waktu berjalan cepat, bus akhirnya datang. Ternyata bus-nya enak banget, karena kami duduk dibelakang sekali jadi rebahan kursi kami bisa seperti tidur dikasur. Oke, waktunya tidur untuk sampai di Tokyo hingga besok pagi. また あした あいましょう

Share:

0 komentar